Dear readers, maaf ya kalau judulnya agak "menyeramkan" baca dulu, jangan tersinggung karena ini untuk kebaikan umat. Soalnya gini loh, saya memperhatikan kehidupan orang jaman dulu, Nenek dan Kakek saya hanya Petani, berangkat pagi dan pulang bisa setelah Dzuhur atau Ashar tapi rumah dan sawahnya luas, soalnya mereka hidup sederhana dan selalu bersyukur. Kemudian saya heran sama kehidupan orang jaman sekarang, berangkat kerja Subuh dan pulang nya Magrib atau Isya, bahkan bisa gak pulang karena lembur kerjaan, tapi rumahnya kecil-kecil, udah gitu biar ngilangin stress kerja, Sabtu dan Minggu adalah saat yang tepat buat ngehedon, ngabisin uang di pusat perbelanjaan dan tempat wisata, ah pokoknya hidup itu harus dinikmati kata mereka, walaupun itu gak bertahan lama, tanggal 15 an udah bokek lagi, belum lagi banyaknya tagihan, arisan, kreditan, cicilan dan berbagai jenis hutang.
Lucunya, kaum Urban udah gak malu lagi kalau punya utang, udah lumrah aja gitu, beda sama orang jaman dulu yang malu banget kalo ketauan punya utang. Banyak alasan seseorang berhutang, sebanyak itu pula mereka mengingkari janji waktu bayar hutang.
Sekarang saya dan Suami sudah tidak mau lagi berurusan dengan utang piutang, habis gimana dong, minjemin uang ujung-ujungnya dimusuhin, gak minjemin uang juga dimusuhin, serba salah kan. Berdasarkan pengalaman yang gak mengenakan tentang utang, kami sepakat untuk mengikhlaskan semua hutang orang-orang yang pernah pinjam sama kami. Kami capek nagihnya, soalnya malah kami yang dibilang mutusin silaturahmi, kejamnya hiks. Semoga 2017 ini rezeki kami lebih banyak, halal dan berkah. Biarlah kami tidak akan berharap uang kembali, karena ada Tuhan yang Maha melihat dan Maha adil perhitungannya, tidak di dunia ya deposit di akhirat.
Sejak menikah tanpa berutang , kami juga berdoa dan berusaha agar melahirkan anak tanpa utang, membeli rumah dan kendaraan secara cash, traveling dan umroh juga tanpa utang aamiin.
![]() |
Pic by Frauke Feind via Pixabay.com
|
Berikut ini adalah cara ampuh menolak orang yang mau meminjam uang dari kita, bukan ngajarin pelit dan berbohong tapi kami ingin Melindungi orang-orang yang hidupnya sederhana dari orang-orang yang berutang demi gaya. Kami juga ingin mengajarkan pada orang yang suka berhutang untuk belajar menepati janji, karena bisa jadi orang yang kita pinjam uangnya, sebenarnya ingin beliau pakai untuk kebutuhan yang di idam-idamkan sejak dahulu. Kan ngenes juga ya, kalau tabungan buat beli sesuatu malah dipinjam orang, udah gitu uangnya nggak balik lagi.
1. Hidup sederhana
Meskipun kita kelebihan harta, upayakan penampilan tetap sederhana. Pertama agar tidak memancing tindak kejahatan, kedua tidak ada yang berani pinjam uang serta tidak mengundang rasa iri dan dengki pada kita. Gimana orang percaya kita enggak punya uang jika berjalan saja emasnya dimana-mana (misalkan).
2. Bilang saja Ibu rumah tangga
Saya suka deg-degan kalau ada teman atau saudara yang tiba-tiba say hello di BBM, takut pinjam uang (agak trauma) makanya saya bilang kalau sekarang saya adalah Ibu rumah tangga, Suami yang mencari nafkah. Soalnya ada orang yang sebut saja wanita karir, bayangkan kerjanya di Lembaga Keuangan, tapi malah pinjam uang sama Ibu rumah tangga biasa. Lalu dikemanakan keglamourannya selama ini yang terpampang di dunia maya? Enggak semua pegawai LK kayak gitu kok, ini hanya salah satu kisah nyata.
3. Sedekah seikhlasnya
Kalau bukan situasi darurat, daripada meminjamkan uang, kami lebih baik sedekah seikhlasnya, bilang saja tidak usah dibayar.
4. Hentikan kreditan kendaraan
Ikhlasin aja shay, kalau belum butuh-butuh amat kenapa harus kredit kendaraan? Jangan sampai susah tapi gaya, gaya tapi susah. Meskipun kendaraan keren gak mejeng lagi di garasi tapi hutang lunas, hati tenang dan menghindari riba. Bude nya Suami itu Ibu rumah tangga, tapi keenam anaknya Sarjana semua dan empat diantara S2, ada yang S2 di Belanda dan S3 di Jepang. Suami nya kaya? tapi mereka enggak punya mobil dari dulu loh, kata Suami sih Bude selalu mendoakan Suami, tidak mengumbar aib Suami, kalo anak-anaknya minta kursus selalu di support makanya sekarang beliau di umroh dan haji kan sama anak-anaknya.
5. Sarankan bekerja dan disiplin menabung
Enggak mau baper lagi soal hutang yang belum dibayar? Suruh mereka kerja sama kita dan nasehati supaya rajin menabung. Sudah baca Kisah Istri yang rajin menabung ? Baca dong biar ketularan hidup sederhana tapi bisa tamasya kemana-mana.
6. Sarankan kalau masih ada barang yg bisa dijual, ya jual saja
Daripada berhutang lebih baik garage sale aja ya di Toko Online. Kalau masih butuh barangnya, digadaikan saja nanti setelah ada uang baru ditebus. Mungkin ini opsi terakhir pinjam ke koperasi karena Koperasi itu asasnya kekeluargaan, ada keaktifan anggota dsb. Kalau pinjam ke Lembaga keuangan kan seharusnya bisa lebih disiplin.
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
“Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai utangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)
Menagih utang untuk kebaikan bersama, berbahagialah bagi Anda yang beniat melunasi utang, semoga kita semua bisa dijauhkan dari utang dan riba aamiin. Ada yang punya pengalaman menolak orang yang mau berutang? Share dong..