"Wiji, itu foto lagi dimana?"
"Di Kawah Sikidang, Teh. Waktu pulang kampung ke Dieng".
Dear Travelmate, pernah enggak sih kalian bertanya sama teman yang upload foto terbaru di profile picture atau sosial medianya? Saya sih suka nanya haha maklum Ibu menyusui yang merindukan traveling, jadi ada rasa envy dan termotivasi kerja cerdas serta menabung untuk traveling.
Untungnya sih dulu sudah puas honeymoon sama Suami sebelum punya baby. Nah, sekarang traveling akan jadi lebih seru dan menantang karena kami punya anggota keluarga baru, yup kehadiran Baby G merupakan energi yang selalu membuat kami takjub akan kasih sayang Tuhan kepada keluarga kecil kami.
Bagi saya dan Suami yang seorang Nusantara Bassist, traveling itu merupakan sarana mencari inspirasi berkarya dan pelajaran hidup yang enggak bisa dibeli atau didapat selama sekolah. Karena kami memang sudah suka traveling sebelum punya baby, kami rasa anak kami juga harus dibawa saat traveling. Ribet dong? Pasti, tapi enjoy aja, soalnya kapan lagi kami puas-puasin traveling sama Baby G, toh waktu itu cepat banget lho, perasaan kemarin baru melahirkan, sekarang Baby G sudah mau setahun. Sebentar lagi gede pasti anak main sama teman-temanya, ya kan? Mami dan Papi honeymoon lagi #eh.
Honeymoon sudah 3 kali, Babymoon belum sempat karena waktu itu cuti kantor yang terbatas, akhirnya tahun ini kami merencanakan Familymoon pertama. Kemana San? Seperti percakapan di awal tulisan, kami mau berwisata ke Dieng, sebuah dataran tinggi yang terkenal dengan julukan Negeri diatas awan. Kenapa harus ke Dieng, Wonosobo?
- Kami sudah lama tidak liburan ke luar kota.
- Ingin merasakan sensasi liburan bersama anak.
- Mencari inspirasi untuk berkarya lebih baik lagi.
- Belajar seni budaya daerah lain.
- Persiapan mental sebelum liburan ke luar negeri.
- Dieng adalah dataran tertinggi kedua di dunia setelah Tibet.
- Banyak tempat wisata yang jaraknya berdekatan seperti: Komplek Candi Arjuna, Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang, Bukit Sikunir, Kawah Sikidang, Hutan Wisata Alam Telaga Warna, DPT (Dieng plateau Theater) dan Museum Kailasa.
Selain itu kami juga punya alasan kuat, sebagai pasangan pecinta alam dan seni budaya, Dieng merupakan paket komplit karena akan diadakan acara yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya, yaitu Acara pemotongan rambut gimbal dan Dieng Culture Festival IX pada tanggal 3-5 Agustus 2018, bayangkan sebagai Musisi Jazz, Suami pasti bakalan happy banget bisa menikmati musik Jazz di daerah pegunungan yang tinggi dan sejuk yeay!
Berikut adalah Itenerary membawa Bayi Liburan ke Dieng:
👣Hari pertama, 3 Agustus 2018
Kami memilih memakai pesawat ke Solo, tiba siang hari dan melanjutkan perjalanan menuju dataran tinggi Dieng dijemput pihak Hotel. Langsung check in, istirahat dan makan malam di acara Jazz dan pertunjukan Wayang kulit di area Candi. Tapi karena membawa bayi, sekitar jam 9 malam kami harus kembali ke Hotel mengingat udara Dieng di musim panas pasti dingin sekali.
👣Hari kedua, 4 Agustus 2018
Hari kedua cukup padat, karena membawa bayi kami harus lebih santai dan tidak memaksakan, jika tidak melihat matahari terbit pun tidak mengapa, yang penting pagi hari setelah sarapan kami bisa mengajak Baby G hiking tracking ke Desa Sembungan (desa tertinggi di Pulau Jawa) dan Bukit Sikunir. Perjalanan turun dari Bukit Sikunir sambil menikmati panorama alam Telaga Cebong atau setelah sarapan pagi kami bisa memilih tempat wisata yang memungkinkan menyertakan Baby G seperti mengunjungi obyek wisata Dieng lainnya, seperti Plateau Theater, Batu Ratapan Angin, Telaga Warna, Kawah Sikidang, Museum Kailasa, dan Komplek Candi Arjuna.
Setelah makan malam atau BBQ, kami kembali menikmati pagelaran musik Jazz, pesta lampion, pertunjukan Seni Sendratari dan pesta kembang api.
Setelah makan malam atau BBQ, kami kembali menikmati pagelaran musik Jazz, pesta lampion, pertunjukan Seni Sendratari dan pesta kembang api.
![]() |
Dok. Wiji |
👣Hari ketiga 5 Agustus 2018
Setelah sarapan pagi, kami menyaksikan kirab budaya, pertunjukan seni tradisi lalu menuju acara utama Dieng Culture Festival 2018 dan Ritual pemotongan rambut gimbal. Sambil menumenu jam makan siang, tak ada salahnya ikut Purwaceng Party, sambil menikmati minuman khas Dieng.
Selanjutnya, kami makan siang di Resto yang menyajikan makanan khas Dieng yaitu Mie Ongklok dan buah Carica, mampir ke sentra oleh-oleh sebelum istirahat di Hotel untuk persiapan pulang ke Bandung besok pagi.
👣Hari keempat, 6 Agustus 2018
Pulang ke Bandung dengan pengalaman baru yang menyenangkan.
Pesan tiket pesawat sama hotel dimana San? Fyi, Suami diundang main Jazz ke Thailand, karena jika membeli tiket pesawat disana lumayan mahal, panitia memberikan wewenang agar Suami memesan tiket pesawat dari Indonesia. Ya sudah, akhirnya Suami kembali memilih Traveloka. Berdasarkan pengalaman honeymoon ke Bali, kami booking pesawat dan hotel via Traveloka sangat mudah, tersedia banyak metode pembayaran dan harganya asli tanpa tipu-tipu. Karena panitia sudah menyediakan hotel, jadi Suami hanya membayar tiket pesawat saja. Padahal jika booking tiket dengan hotel di Traveloka akan lebih hemat.
Suami kemudian menyarankan Familymoon kali ini juga booking via Traveloka. Apalagi sekarang ada promo pesan tiket+hotel lebih hemat hingga 20% tanpa kode promo apapun lho, caranya mudah banget, tinggal klik Paket Pesawat Hotel Traveloka. Segera pesan paket wisata sesuai destinasi impian, klik tiket+hotel, jangan lupa download aplikasi Traveloka ya!.
Jadi, sekarang tidak perlu lagi memesan tiket pesawat dan hotel secara terpisah. Harganya juga lebih murah, hemat waktu dan uang yeay! Kan asyik kalau sisa uangnya bisa dipakai untuk beli oleh-oleh. So, tunggu apalagi guys! Selamat liburan!